Pada tahun 2005, nilai PISA (Programme for International Student Assessment) pada mata pelajaran Matematika siswa Indonesia mencapai 391. Pada tahun 2018, nilai Matematika menurun menjadi 386, dan terus menurun menjadi 366 pada tahun 2022 (OECD, 2023). Rendahnya nilai pada mata pelajaran Matematika ini dapat menciptakan masalah jika terus dibiarkan pada generasi muda, mengingat pelajaran Matematika mendukung kemampuan dan keterampilan menghitung siswa. Karenanya, dengan hadirnya penyelenggaraan kegiatan “BPK Sultra Goes to School”, diharapkan mampu mendorong tingkat literasi keuangan–dan karenanya matematik (yang pada masa yang akan datang dapat meningkatkan kualitas SDM dalam hal pengetahuan dan mendukung pengelolaan dan penyelenggaraan keuangan negara), serta turut memperkenalkan peran dan fungsi Badan Pemeriksa Keuangan (khususnya BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara). Pengenalan literasi keuangan ini menjadi penting bagi generasi muda yang akan melanjutkan estafet kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam mendukung perwujudan mimpi tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara menyelenggarakan “BPK Sultra Goes to School”.
Kegiatan “BPK Sultra Goes to School” dilaksanakan pada tanggal 28-30 November 2024. Kegiatan ini dibuka pertama kali pada hari Kamis, 28 November 2024 di SMKN 1 Kendari dan dihadiri oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan SMK & PKLK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, 103 siswa, dan 30 guru, serta 37 pemeriksa dari Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. Tema yang disajikan pada acara kali ini adalah Lebih Dekat Bersama BPK dengan tujuan memperkenalkan peran dan fungsi Badan Pemeriksa Keuangan, khususnya di provinsi Sulawesi Tenggara. Karenanya, suksesnya acara ini diharapkan mampu tertanam pada benak peserta akan pentingnya peran dan fungsi BPK dalam memeriksa akuntabilitas dan transparansi penggunaan anggaran keuangan negara/daerah yang tepat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar mampu memberi manfaat keuangan yang, jika diselenggarakan secara optimal dan maksimal, dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja secara maksimal.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMKN 1 Kendari menyampaikan bahwa ketika BPK mengunjungi sekolah seringkali identik dengan diadakannya pemeriksaan. Pimpinan sekolah dan para guru belum memahami sepenuhnya mengenai tata kelola keuangan karena tugas utama guru adalah mengajar, namun setelah mendapatkan informasi lebih lanjut, kegiatan “BPK Sultra Goes to School” kali ini lebih bersifat pembinaan dengan memperkenalkan apa itu BPK dengan tugas dan fungsinya serta pentingnya menjaga pengelolaan keuangan negara. Kegiatan ini juga penting bagi para siswa yang di masa depan mungkin saja ada yang menjadi auditor maupun pengelola keuangan, oleh karena itu para siswa diharapkan dapat memperhatikan menyimak materi yang akan disampaikan secara optimal maksimal. Ucapan terima kasih turut diberikan kepada jajaran pimpinan BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah menunjuk SMKN 1 Kendari sebagai sekolah pertama yang dikunjungi dalam rangkaian “BPK Sultra Goes to School”.
Kata sambutan dari BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara disampaikan oleh Agus Adi Priyatno S.H., C.L.A selaku Kepala Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam sambutannya, Agus Adi Priyatno selaku Kepala Subbagian Hukum BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara berpesan kepada para siswa/siswi untuk terus belajar dan mengasah ilmu yang dimiliki, agar dapat berperan penting dalam perbaikan bangsa di masa yang akan datang, baik sebagai insan BPK maupun masyarakat pada umumnya. Tidak lupa ucapan terima kasih diberikan kepada semua pihak yang berperan dalam penyelenggaraan acara dan diharapkan acara ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi pihak-pihak yang terlibat, tetapi juga bagi masyarakat luas, khususnya dalam pemahaman tugas dan fungsi BPK.
Materi edukasi disajikan oleh Muhammad Rizky Julyansyah, S.H. selaku Pemeriksa Ahli Pertama BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam kesempatan ini, pemateri menyampaikan berbagai topik mengenai Badan Pemeriksa Keuangan. Mulai dari sejarah terbentuknya BPK secara nasional hingga terbentuknya BPK Perwakilan di dan di Pprovinsi Sulawesi Tenggara, visi dan misi yang dimiliki BPK, hingga jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK serta perbedaan antara BPK dengan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Tidak lupa, pemateri juga menyampaikan mengenai layanan publik dan fasilitas yang ada di kantor BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Semaraknya acara ini dapat dilihat dari berbagai rangkaian kegiatan yang dan disertai dengan riuhnya antusiasme para siswa dan siswi serta banyaknya jumlah pertanyaan yang dilontarkan dari berbagai pihak yang ingin lebih mengetahui peran dan fungsi BPK, juga sumbangsihnya bagi pemerintah, khususnya di provinsi Sulawesi Tenggara selama ini. Acara kuis disertai dengan hadiah yang atraktif serta photo booth yang disediakan pada venue juga turut menambah semangat bagi para peserta. Miftah Azzahri dari kelas XI Akuntansi Keuangan dan Lembaga 1 menyatakan bahwa acara “BPK Sultra Goes to School” ini sangat menarik dan insightful serta mengucapkan terima kasih telah diberikan wawasan baru mengenai lembaga Badan Pemeriksa Keuangan. Pesan kepada BPK adalah agar tetap teguh memegang nilai dasar BPK yaitu Independensi, Integritas, dan Profesionalisme.
Kegiatan “BPK Sultra Goes to School” diharapkan dapat menjadi langkah inisiatif terkemuka dalam meningkatkan pemahaman dan literasi masyarakat, khususnya pelajar, mengenai pentingnya pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara/daerah, yang selama ini menjadi lingkup kegiatan Badan Pemeriksa Keuangan. Dengan adanya program ini, diharapkan akan lahir generasi muda yang lebih memahamipaham tentang pengelolaan anggaran dan lebih peduli terhadap transparansi keuangan negara. Sebagai hasilnya, hasil pemeriksaan yang diselenggarakan BPK diharapkan dapat mendorong dan melahirkan sistem pengelolaan keuangan negara yang sehat, akuntabel, efektif dan efisien. Jika tujuan pengelolaan keuangan negara tersebut tercapai, hal tersebut berpotensi besar menumbuhkan menumbuhkembangkan perekonomian negara serta dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.