“Analogi berlian ini membawa BPK secara kelembagaan pada dua
pemahaman, pertama adalah karakter organisasinya, dan kedua proses pembentukannya.
Secara fisik, berlian adalah mineral terkeras di bumi dalam bentuk bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon yang faktor kekerasannya yang bisa mencapai skala kekerasan Mohs
tingkat tertinggi (10) dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Selain itu, secara proses,
berlian dihasilkan dari tekanan yang luar biasa, untuk dapat menghasilkan karakter fisik
yang keras, indah, bercahaya dan bernilai tinggi”. Demikian sambutan Ketua BPK RI yang dibacakan Kepala Perwakilan BPK Sultra.
kehormatan dan kebanggaan untuk pengabdian terhadap negara dalam melewati masa-
masa yang sulit dan penuh tekanan, karena pandemi, karena menyelamatkan keuangan
negara dan dana jutaan nasabah lembaga pengelola dana pensiun. BPK RI mengumumkan adanya penyimpangan pengelolaan investasi saham dan reksa dana di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) Persero. Hasilnya, kasus ASABRI ini menyebabkan kerugian negara hingga Rp 22,78 triliun.
dan yang paling
menantang adalah mendorong dan mengembangkan proses tranformasi organisasi di BPK,
khususnya dalam meningkatkan maturitas perannya mematangkan oversight,
memantapkan insight dan mengembangkan hingga mencapai foresight. Dimana dengan
diluncurkan strategic foresight, BPK telah berkembang dari oversight pada level tata kelola-
entitas, tetapi juga telah berkontribusi secara strategis pada level makro-policy.
Pengakuan atas kiprah dan kompetensi BPK itu bahkan tidak saja sebatas level nasional,
tetapi juga pada level regional, kontinental dan internasional. peran BPK tidak saja semata memenuhi kewajiban konsitusionalnya, tetapi sejalan dengan INTOSAI Principle-12 “Value and Benefits of SAI:
Making a Difference to the lives of citizens”, BPK terus meningkatkan nilai dan manfaat
kehadirannya agar tetap “stay relevant” dengan memenuhi ekspektasi masyarakat dan para
pemangku kepentingan. tingkat kepuasanpemangku kepentingan atas manfaat hasil pemeriksaan BPK dalam dua tahun terakhir terusmeningkat dan melebihi dari target yang ditetapkan. Indeks Kepuasan PemangkuKepentingan meningkat menjadi 4,25 (sangat memuaskan) di tahun 2021, dari 4,18 di tahun
2020. Bahkan tingkat kualitas dan manfaat tata kelola keuangan negara berdasarkan hasil
pemeriksaan BPK juga meningkat dalam dua tahun terakhir, yakni dari 69,93% pada 2020
meningkat menjadi 72,61% pada 2021.
Dirgahayu yang ke-75 Badan Pemeriksa Keuangan